Ada beberapa
redaksi “pakem”
yang digunakan
Allah dalam memulai firman-Nya.
1.
Dibuka dengan pujian, seperti:
-
اَلْحَمْدُ لِلّه
-
سَبَّحَ لِلّه
-
يُسَبِّحُ لِلّه
2.
Dibuka
dengan sapaan/panggilan, seperti:
-
يَا
اَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا
-
يَا
اَيُّهَا الْمُزَّمِّل
-
يَا
اَيُّهَا النَّبِيُّ
3.
Dibuka
dengan sumpah, seperti:
-
وَالنَّجْمِ
اِذَا هَوَى
-
وَالشَّمْسِ
وَضُحٰىهَا
-
وَالتِّيْنِ
وَالزَّيْتُون
4.
Dibuka
dengan kalam syarthiy, seperti:
-
اِذَا
وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ
-
اِذَا
الشَّمْسُ كُوِّرَتْ
-
اِذَالسَّمَاءُ
انْشَقَّتْ
5.
Dibuka
dengan perintah, seperti:
-
قُلْ
هُوَ اللهُ أَحَدٌ
-
قُلْ
أَعُوْذُ
6.
Dibuka
dengan kalam khabariy, seperti:
-
اِنَّا
أَنْزَلْنَاه فِي لَيلَةِ الْقَدْرِ
7.
Dibuka dengan pertanyaan, seperti:
-
أَلَمْ
تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ
-
أَلَمْ
نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
8.
Serta
beberapa bentuk pembuka lainnya.
Di luar poin-poin tersebut, ternyata ada
pula pembuka surah yang keluar dari “pakem” . Dikatakan keluar dari pakem
karena kalimat pembuka yang digunakan oleh Allah tidak dapat dipahami oleh manusia,
bahkan menyisakan misteri atau tanda tanya besar sampai saat ini, khususnya
bagi para mufassir (ahli tafsir).
Para ulama menyebut pembuka surah (fawatihus
suwar) atau permulaan surah (awa’ilus suwar) ini dengan sebutan al-ahruf
al-muqatha'ah (huruf-huruf yang terputus) atau al-fawatih al-hija'iyah (pembuka
surah yang berupa potongan-potongan huruf hijaiyah).
Huruf muqatha’ah berjumah 14, yaitu
ا , ح , س , ص , ط , ع , ف , ق , ك , ل , م , ن , ه , ي
Keempat belas huruf tersebut sering
dirangkum dalam kalimat:
نَصٌّ حَكِيْمٌ قَاطِعٌ لَهُ سِرٌّ
Atau
صِلْهُ سُحَيْرًا مَنْ
قَطَعَكَ
Allah a’lamu bi muradih
Jika membuka kamus bahasa Arab, al-ahruf
al-muqatha'ah atau al-fawatih al-hija'iyah ini tidak akan
kita temukan makna leksikalnya alias tidak dapat ditemukan maknanya dalam
tradisi berbahasa masyarakat Arab. Karena itulah al-ahruf al-muqatha'ah atau
al-fawatih al-hija'iyah termasuk ayat mutasyabihat, yang hanya
diketahui maknanya secara mutlak dan pasti oleh Allah Ta’ala.
Beberapa mufassir memang mencoba meneliti
kemungkinan maknanya, namun hasil penelitian mereka tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Oleh karena itu, para mufassir lebih memilih memasrahkan maknanya kepada Allah,
dengan mengatakan Allah a’lamu bi muradihi bi dzalik (Allah-lah yang lebih
mengetahui maksud dari huruf-huruf tersebut).
Dalam kaitan ini, Abu Bakar ash-Shiddiq
pernah berkata:
في كل كتاب سر وسر الله تعالى
في القرآن أوائل السور
“Di dalam setiap kitab terdapat rahasia,
dan rahasia Allah dalam Alquran adalah (huruf-huruf muqatha’ah) yang
berada di permulaan surah.”
Para mufassir mengatakan bahwa hikmah dan
faidah dari huruf-huruf tersebut, di antaranya, adalah:
- Untuk menguji iman kita, apakah tetap beriman kepada Alquran sebagai kalam Allah atau justru mengufurinya.
- Sebagai tantangan terbuka bagi orang-orang yang hendak menyaingi dan menandingi kemukjizatan lafal-lafal yang terdapat dalam Alquran. Melalui huruf-huruf muqatha’ah ini seolah dikatakan, bahwa “Redaksi kitab suci ini terdiri dari huruf-huruf semacam huruf-huruf tersebut, yang kamu semua juga mengetahuinya. Karena itu, cobalah buat yang seperti al-Qur’an dengan menggunakan huruf-huruf serupa. Kamu pasti tidak akan mampu, baik dari segi redaksi maupun kandungannya.” Oleh karenanya, jika kita cermati, mayoritas ayat yang terletak setelah huruf muqatha’ah banyak berbicara tentang kehebatan atau kemukjizatan Alquran.
29 Surah yang Dimulai dengan Huruf Muqatha’ah
Surah-surah dalam Alquran yang dimulai dengan
huruf-huruf muqatha’ah berjumlah 29, yaitu:
1. Surah
Al-Baqarah (Surah ke-2)
2. Surah
Ali ‘Imran (Surah ke-3)
3. Surah
Al-A’raaf (Surah ke-7)
4. Surah
Yunus (Surah ke-10)
5. Surah
Huud (Surah ke-11)
6. Surah
Yusuf (Surah ke-12)
7. Surah
Ar-Ra’d (Surah ke-13)
8. Surah
Ibrahim (Surah ke-14)
9. Surah
Al-Hijr (Surah ke-15)
10. Surah
Maryam (Surah ke-19)
11. Surah
Thaahaa (Surah ke-20)
12. Surah
Asy-Syu’araa’ (Surah ke-26)
13. Surah
An-Naml (Surah ke-27)
14. Surah
Al-Qashash (Surah ke-28)
15. Surah
Al-‘Ankabuut (Surah ke-29)
16. Surah
Ar-Ruum (Surah ke-30)
17. Surah
Luqman (Surah ke-31)
18. Surah
As-Sajdah (Surah ke-32)
19. Surah
Yaasiin (Surah ke-36)
20. Surah
Shaad (Surah ke-38)
21. Surah
Al-Mu’min (Surah ke-40)
22. Surah
Fushshilat (Surah ke-41)
23. Surah
Asy-Syuura (Surah ke-42)
24. Surah
Az-Zukhruf (Surah ke-43)
25. Surah
Ad-Dukhaan (Surah ke-44)
26. Surah
Al-Jaatsiyah (Surah ke-45)
27. Surah
Al-Ahqaaf (Surah ke-46)
28. Surah
Qaaf (Surah ke-50)
29. Surah
Al-Qalam (Surah ke-68)[]
Jika kita sajikan dalam bentuk tabel atau matrik
berdasarkan formasi huruf muqatha’ah-nya, akan kita lihat kedua puluh
sembilan surah tersebut sebagai berikut:
No.
|
Formasi Huruf
|
Terletak dalam Surah
|
Contoh
|
|
Nama Surah
|
Jumlah Surah
|
|||
1.
|
1 huruf
|
Shad, Qaf, dan Nun
|
3
|
ص
, ق , ن
|
2.
|
2 huruf
|
Thaha, an-Naml, Yaasiin, Ghafir, Fushshilat, az-Zukhruf, ad-Dukhan, al-Jatsiyah, dan al-Ahqaf
|
10
|
طه
, طس , يس , حم
|
3.
|
3 huruf
|
Al-Baqarah, Ali Imran, al-‘Ankabut, ar-Rum, as-Sajdah, Yunus,
Hud, Yusuf, Ibrahim, al-Hijr, asy-Syu’ara, dan al-Qashash.
|
13
|
الم
, الر , طسم
|
4.
|
4 huruf
|
Al-A’raf dan ar-Ra’d
|
2
|
المص
, المر
|
5.
|
5 huruf
|
Maryam dan asy-Syura*
|
2
|
كهيعص
, حم عسق
|
*) Jika حم عسق dihitung dua ayat, maka masing-masing
mewakili kategori formasi 2 huruf dan 3 huruf. Akan tetapi, bagi yang
menghitungnya sebagai satu ayat, maka حم
عسق masuk
dalam formasi 5 huruf.[]
No comments:
Post a Comment